Perubahan kolostrum menjadi air susu yang matur berlangsung secara bertahap selama 14 hari pertama kehidupan bayi. Keadaan berbeda dan bervariasi karena berkaitan dengan berbagai faktor, pengaktifan jaringan glandula mammae, keefektifan bayi belajar menghisap. Bahkan ASI yang telah matur juga memiliki variasi komposisi dan nilai kalori dari air susu bergantung pada masing-masing individu. Dalam pemberian ASI tidak perlu adanya pembatasan jumlah takaran
ASI MENGANDUNG Kolostrum
Rata-rata sampel air susu ibu yang dikumpulkan selama 24 jam mengandung :
- Protein 8.5 %
- Lemak 2.5 %
- Karbohidrat 3.5 %
- Garam Mineral 0.4 %
- Air 85.1 %
- Corpusculum colosrum
- Leukosit
- Sisa-sisa epitel yang mati
- Vitamin A,B,C,D,E, dan vitamin K dalam jumlah yang sangat sedikit
ASI Memiliki Faktor Pelindung
Imunoglobulin
Fraksi protein dari kolostrum mengandung antibodi yang serupa dengan antibodi yang terkandung dalam darah ibu dan yang melindungi terhadap penyakit karena bakteri virus yang pernah diderita ibu atau yang telah memberikan imunitas pada ibu. Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
Laktoferin
Protein dengan afinitas tinggi terhadap zat besi. Bekerja dengan salah satu imunoglobulin ( Ig A), Laktoferin mengambil zat besi yang diperlukan untuk perkembangan kuman. Kadar laktoferin yang paling tinggi dalam kolostrum ialah 7 hari pertama pasca partum.
Lisosom
Lisosom dengan Ig A memiliki fungsi anti bakteri dan juga menghambat pertumbuhan berbagai virus. Kadar lisosom dalam ASI lebih banyak dibanding kadarnya dalam air susu sapi.
ASI MENGANDUNG Faktor Antitripsin
Enzim tripsin yang ada dalam usus dimana fungsinya sebagai pemecah protein akan dihambat oleh faktor antitripsin agar imunoglobulin pelindung tidak akan dipecah oleh tripsin.
ASI MENGANDUNG Faktor Bifidus
Tidak terdapat dalam air susu sapi. Terdapat dalam kolostrum dan ASI. Faktor bifidus dibutuhkan untuk media pertumbuhan laktobasilus yaitu flora normal yang dapat mencegah pertumbuhan kuman patogen dalam usus.
ASI MENGANDUNG Leukosit
Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.
ASI
Rata-rata sampel air susu ibu yang dikumpulkan selama 24 jam mengandung :
- Protein 1.5 %
- Lemak 3.5 %
- Karbohidrat 7,0 %
- Garam Mineral 0.2 %
- Air 87.8 %
- Vitamin A,B,C,D,E, dan vitamin K dalam jumlah yang sangat sedikit
- Lemak
Air susu Ibu mengandung lemak jenuh dan lemak tidak jenuh yang sama kadarnya, yang dapat diabsorbsi oleh bayi dengan mudah daripada butir-butir lemak yang terdapat pada susu sapi. Kadar kolesterol pada ASI lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi.
Karbohidrat
Karbohidrat dalam ASI memiliki perbedaan yaitu mengandung faktor bifidus yang menjadikannya tidak terdapat dalam air susu sapi.
Vitamin
Kadar vitamin A,B,C,D, dan E lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadarnya dalam susu sapi, namun dalam ASI kadar vitamin K terdapat dalam jumlah yang sedikit.
ASI memiliki Faktor Pelindung:
- Imunoglobulin
- Laktoferin
- Lisosom
- Faktor Antitripsin
- Faktor Bifidus
PERBEDAAN KOMPOSISI SUSU:
SUSU Ibu:
- 1,6% protein, 3,8% lemak, dan 7% laktosa, 700 kalori/liter
- vitamin, mineral
SUSU Sapi
- 3,4% protein, 3,6% lemak, 4,8% laktosa
- vitamin, mineral, protein casein lebih banyak, karbohidrat
Komposisi susu Sapi memiliki lebih sedikit kandungan gizi dibandingkan dengan Air Susu Ibu
KESIMPULAN:
Susu Sapi hanya cocok untuk anak sapi.
Apabila akan diberikan pada manusia diperlukan perubahan dengan penambahan bahan baku: seperti maltosa, minyak, tepung, gula, lecithin, asam lemak, asam sitrat, vitamin, mineral, dll
Susu terbaik bagi manusia atau bayi adalah Air Susu Ibu
No comments:
Post a Comment