Monday, July 26, 2010

Fakta Mengejutkan Akibat Kurang Tidur

Pernahkah anda merasa uring-uringan dan pusing karena akibat kurang tidur? Kita gunakan malam yang seharusnya untuk beristirahat untuk beraktifitas, sehingga kita larut malam untuk tidur dan beristirahat. Jangan pernah anggap remeh keadaan akibat kurang tidur! Kurang tidur dapat memengaruhi kehidupan seksual, daya ingat, kesehatan, penampilan, dan bahkan membuat tubuh Anda 'melar'.

Ada 10 fakta mengejutkan terjadi akibat kurang tidur:

1. Kecelakaan
Kurang tidur adalah salah satu faktor bencana terbesar dalam sejarah selain kecelakaan nuklir di Three Mile Island tahun 1979, tumpahan minyak terbesar Exxon Valdez, krisis nuklir di Chernobyl 1986, dan lain-lain.

Terdengar berlebihan, tapi Anda harus sadari kurang tidur juga berdampak pada keselamatan Anda setiap hari di jalan. Mengantuk dapat memperlambat waktu anda mengemudi setara ketika anda mabuk saat menyetir.

Sebuah penelitian yang dilakukan Lembaga Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika memperkirakan bahwa kelelahan merupakan penyebab 100.000 kecelakaan mobil dan 1.500 kematian terjadi selama setahun di AS. Di mana korbannya orang di bawah umur 25 tahun.

Studi yang sama menunjukkan, jika Anda kurang tidur atau memiliki kualitas tidur yang rendah dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera saat bekerja. Dalam sebuah penelitian, pekerja yang mengeluh mengantuk berlebihan di siang hari rentan terluka saat bekerja dan secara terus menerus mengalami kecelakaan yang sama saat berkerja.

2. Konsentrasi menurun
Tidur yang baik memainkan peran penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur dapat mempengaruhi banyak hal. Pertama, mengganggu kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat belajar menjadi sulit dan tidak efisien. Kedua, siklus tidur pada malam hari berperan dalam "menguatkan" memori dalam pikiran. Jika Anda tidak cukup tidur, Anda tidak akan mampu mengingat apa yang Anda pelajari dan alami selama seharian.

3. Masalah kesehatan serius
Gangguan tidur dan kurang tidur tahap kronis dapat membawa Anda pada risiko :

* Penyakit jantung
* Serangan jantung
* Gagal jantung
* Detak jantung tidak teratur
* Tekanan darah tinggi
* Stroke
* Diabetes

Menurut beberapa penelitian, 90 persen penderita insomnia- gangguan tidur yang ditandai dengan sulit tidur dan tetap terjaga sepanjang malam - juga mengalami risiko kesehatan serupa.

4. Gairah seks menurun
Para ahli melaporkan, kurang tidur pada pria dan wanita menurunkan tingkat libido dan dorongan melakukan hubungan seksual. Hal ini dikarenakan energi terkuras, mengantuk, dan tensi yang meningkat.

Bagi pria yang mengidap sleep apnea- masalah pernapasan yang mengganggu saat tidur, menyebabkan gairah seksual melempem. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism 2002 menunjukkan, hampir semua orang yang menderita sleep apnea memiliki kadar testosteron yang rendah. Dan hampir setengah dari orang yang menderita sleep apnea parah memiliki tingkat testosteron yang rendah pada malam hari.

5. Menyebabkan depresi
Dalam studi tahun 1997, peneliti dari Universitas Pennsylvania melaporkan orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stres, marah, sedih, dan kelelahan mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur dapat menyebabkan gejala depresi.

Gangguan tidur yang paling umum, yaitu insomnia yang memiliki kaitan kuat dengan depresi. Dalam studi tahun 2007 melibatkan 10.000 orang, terungkap bahwa pengidap insomnia 5 kali lebih rentan depresi. Bahkan, insomnia sering menjadi salah satu gejala pertama depresi.

Insomnia dan tidak nafsu makan akibat depresi saling berhubungan. Kurang tidur memperparah gejala depresi dan depresi membuat anda lebih sulit tidur. Sisi positifnya, pola tidur yang baik dapat membantu mengobati depresi.

6. Memengaruhi kesehatan kulit
Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur. Keadaaan tersebut benar karena kurang tidur yang kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah dan lingkaran hitam di bawah mata.

Bila Anda tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh Anda melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit, atau protein yang membuat kulit tetap halus dan elastis.

Kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit mengeluarkan hormon pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon pertumbuhan manusia mendorong pertumbuhan. Dalam hal ini membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.

"Ini terjadi saat tubuh sedang tidur nyenyak- yang kami sebut tidur gelombang lambat (SWS) - hormon pertumbuhan dilepaskan," kata Phil Gehrman, PhD, CBSM, Asisten Profesor Psikiatri dan Direktur Klinis dari Program Behavioral Sleep Medicine Universitas Pennsylvania, Philadelphia.

7. Pelupa
Tidak ingin lupa dengan kenangan terbaik dalam hidup Anda? Cobalah perbanyak tidur. Pada tahun 2009, peneliti dari Amerika dan Perancis menemukkan bahwa peristiwa otak yang disebut "“sharp wave ripples” bertanggung jawab menguatkan memori pada otak. Peristiwa ini juga mentransfer informasi dari hipokampus ke neokorteks di otak, dimana kenangan jangka panjang disimpan. Sharp wave ripples kebanyakan terjadi pada saat tidur.

8. Tubuh jadi melar
Jika Anda mengabaikan efek kurang tidur, bersiaplah dengan ancaman kelebihan berat badan. Kurang tidur berhubungan dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan, dan kemungkinan bisa menjadi obesitas. Menurut sebuah studi tahun 2004, orang-orang yang tidur kurang dari enam jam sehari, hampir 30 persen cenderung menjadi lebih gemuk daripada mereka yang tidur tujuh sampai sembilan jam sehari.

Penelitian terakhir terfokus pada hubungan antara tidur dan peptida yang mengatur nafsu makan. Ghrelin merangsang rasa lapar dan leptin memberi sinyal kenyang ke otak dan merangsang nafsu makan. Waktu tidur singkat dikaitkan dengan penurunan leptin dan peningkatan dalam ghrelin.

Kurang tidur tak hanya merangsang nafsu makan. Hal ini juga merangsang hasrat menyantap makanan berlemak dan makanan tinggi karbohidrat. Riset yang tengah berlangsung meneliti apakah tidur yang layak harus menjadi bagian standar dari program penurunan berat badan.

9. Meningkatkan risiko kematian
Dalam penelitian Whitehall ke-2, peneliti Inggris menemukkan bagaimana pola tidur mempengaruhi angka kematian lebih dari 10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade. Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan pada 2007, mereka yang telah tidur kurang dari 5-7 jam sehari mengalami kenaikan risiko kematian akibat berbagai faktor. Bahkan kurang tidur meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler.

10. Merusak penilaian terutama tentang tidur
Kurang tidur dapat memengaruhi penafsiran tentang peristiwa. Keadaan tubuh yang lemas membuat kita tidak bisa menilai situasi secara akurat dan bijaksana. Anda yang kurang tidur sangat rentan terhadap penilaian buruk ketika sampai pada saat menilai apa yang kurang terhadap sesuatu.

Dalam dunia yang serba cepat saat ini, kebiasaan tidur menjadi semacam lencana kehormatan. Spesialis mengenai tidur mengatakan, Anda salah jika berpikir Anda baik-baik saja meski kurang tidur karena di mana pun Anda bekerja pada profesi apa pun, akan menjadi masalah besar bila Anda tidak dapat menilai sesuatu dengan baik.

"Studi menunjukkan bahwa dari waktu ke waktu, orang-orang yang tidur selama 6 jam, bukannya 7 atau 8 jam sehari, mulai merasa bahwa mereka telah beradaptasi dengan keadaan kurang tidur. Mereka sudah terbiasa dengan hal itu," kata Gehrman.

"Tapi jika Anda melihat hasil tes kinerja dan kewaspadaan mental, nilai mereka terus memburuk. Hal itu menjelaskan bagaiamana kurang tidur menganggu aktivitas kita sehari-hari."
Sumber Kompas.com
Berdasarkan hasil penelitian Diabetes Melitus(DM) merupakan faktor resiko utama
terjadinya stroke karena terjadinya kelainan makro dan mikro pada sistem
aliran darah otak dan tubuh.

1.Dibandingkan dengan orang yang normal pasien dengan DM memperlihatkan
perkapuran pada pembuluh darah luar dan didalam otak.

2.Kemungkinan yang lebih besar untuk terjadinya penyempitan pembuluh darah
utama ke otak.

3.Peningkatan penebalan dinding pembuluh darah otak sehingga menyebabkan
penyempitan.

4.Terjadi kerusakan lapisan sel dan penebalan pembuluh darah kapiler di otak
yang memudahkan terjadinya stroke.

5.Penderita diabetes juga kurang bereaksi baik terhadap perubahan tekanan
darah sehingga perubahan
ini bisa menimbulkan stroke.

Tujuan utama dari kontrol diabetes adalah mencegah komplikasi karena itu
penting dilakukan pemeriksaan
secara teratur terhadap:
1. Kadar gula darah.
2. Kadar gula darah glikosilasi hemoglobin(Hbc1)
3. Fungsi ginjal
4. Tekanan darah.
5. Retinopati(pemeriksaan kelainan retina)
6. Tanda-tanda kaki diabetes.

Pemeriksaan canggih dengan Transcranial Doppler ultrasonography (TCD) dapat
mendeteksi tanda-tanda dini dari stroke dengan adanya peningkatan denyutan dan
penurunan reaktivitas dari pembuluh darah arteri tengah otak pada
penderita DM untuk segera dilakukan pencegahan.
Strok (bahasa Inggris: stroke) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu.

Bila penderita dapat diselamatkan, kadang-kadang si penderita mengalami kelumpuhan pada anggota tubuhnya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Untuk menggarisbawahi betapa seriusnya strok, beberapa tahun belakangan ini telah semakin populer istilah serangan otak. Istilah stroke berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, "serangan jantung". strok terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa kolesterol atau mungkin udara.

Jenis Stroke
Strok dibagi menjadi dua jenis yaitu,
1. Strok iskemik
Strok iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami strok jenis ini.

Pada strok iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung.

2. Strok hemorragik
trok hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70 persen kasus strok hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi.

Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.

Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Strok semacam ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).

Emboli lemak jarang menyebabkan strok. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.

Strok juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan strok.

Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Strok bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.

Kombinasi antara stroke dan diabetes rentan untuk terjadinya stroke berulang
apalagi kalau gula darah tidak terkontrol dengan baik. Serangan stroke
berulang akan semakin memperluas kerusakan otak dan kelumpuhan juga akan
semakin luas pada sarangan berikutnya.

Kelumpuhan pada bagian paru-paru dibagian tubuh yang lumpuh akan mengurangi
aliran oksigen dan guladarah yang tinggi akan menjadi tempat subur bagi
pertumbuhan kuman TBC dan sekali penderita diabetes dan stroke terkena TBC
kesembuhan akan lebih lambat.

Karena itu perawatan kombinasi stroke dan diabetes oleh keluarga perlu dilakukan
secara seksama untukmenghindarkan komplikasi lebih lanjut.

Gangguan Irama Jantung

Gangguan irama jantung terutama serambi(fibrilasi atrium)jantung sering ditemukan atau sebanyak 3-5 % pada usia diatas 65 tahun dan pada mereka diatas usia 80 tahun bisa mencapai 9%. Di USA terdapat sekitar 2 juta penderita gangguan irama jantung.
Gangguan irama jantung akan lebih sering timbul pada mereka penderita darah
tinggi, diabetes, penyakit hipertiroid (gondok hiperaktif)

Jantung adalah organ berotot besar yang terus mendorong darah yang kaya oksigen ke otak dan kaki. Darah mengangkut oksigen-miskin dari otak dan kaki ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen. Darah masuk ke dalam atrium kanan dari tubuh, bergerak ke dalam ventrikel kanan dan didorong ke dalam paru arteri di paru-paru. Setelah mengambil oksigen, darah akan mengalir kembali ke jantung melalui vena pulmonalis kemudian dialirkan ke atrium kiri, lalu ke ventrikel kiri dan kemudian ke jaringan tubuh melalui pembuluh darah yang besar yaitu aorta.

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.

Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.

Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.

Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

Seperti diketahui jantung mempunyai dua pacu jantung yang bekerja otomatis
dan sinkron satu terdapat pada dinding serambi kiri dan satu lagi terdapat
pada perbatasan serambi dan bilik jantung. Normal jantung dipacu dengan irama  normal 70-80 x/menit

Gejala:
Gejala irama serambi jantung(fibrilasi atrium) tergantung secara luas pada
bagaimana detak bilik(ventrikel) jantung.
Kecepatan detak bilik jantung kurang
dari 120 detak per menit mungkin tidak menampakkan gejala. Kecepatan lebih dari itu menimbulkan palpitasi (jantung berdebar-debar) yang tidak enak atau dada terasa tidak nyaman.
Penderita Gangguan irama serambi jantung (fibrilasi
atrium) mungkin menyadari iramanya tidak beraturan.

Berkurangnya kemampuan jantung memompa dapat membuat penderita merasa lemah,
pingsan, dan bernapas pendek. Beberapa penderita khususnya yang lebih tua
berkembang menjadi gagal jantung, nyeri dada, dan syok.

Jika terdapat gangguan pada pacu jantung di serambi jantung maka akan timbul pacu jantung otomatis yang memacu serambi jantung lebih dari 300 kali sehingga sebagai akibatnya serambi jantung tidak efektif lagi memompakan darah  ke dalam bilik jantung dan jantung kurang efisien memompakan darah. Darah yang  tertahan di serambi jantung ini alirannya lambat dan mudah terjadi bekuan darah. Bekuan darah yang terbentuk dalam serambi jantung sewaktu-waktu dapat lepas dan jika gumpalan darah, menyumbat aliran darah ke-otak dapat terjadi stroke.
Stroke pada gangguan irama jantung, timbul sebagai akibat gumpalan darah, sedangkan stroke pada hipertensi umumnya disebabkan oleh pecahnya atau
tersumbatnya pembuluh darah di otak.

Pada gangguan irama jantung serambi tidak langsung mematikan tetapi gangguan irama jantung pada bilik jantung umumnya langsung mematikan.