Monday, July 26, 2010

Gangguan Irama Jantung

Gangguan irama jantung terutama serambi(fibrilasi atrium)jantung sering ditemukan atau sebanyak 3-5 % pada usia diatas 65 tahun dan pada mereka diatas usia 80 tahun bisa mencapai 9%. Di USA terdapat sekitar 2 juta penderita gangguan irama jantung.
Gangguan irama jantung akan lebih sering timbul pada mereka penderita darah
tinggi, diabetes, penyakit hipertiroid (gondok hiperaktif)

Jantung adalah organ berotot besar yang terus mendorong darah yang kaya oksigen ke otak dan kaki. Darah mengangkut oksigen-miskin dari otak dan kaki ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen. Darah masuk ke dalam atrium kanan dari tubuh, bergerak ke dalam ventrikel kanan dan didorong ke dalam paru arteri di paru-paru. Setelah mengambil oksigen, darah akan mengalir kembali ke jantung melalui vena pulmonalis kemudian dialirkan ke atrium kiri, lalu ke ventrikel kiri dan kemudian ke jaringan tubuh melalui pembuluh darah yang besar yaitu aorta.

Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan.

Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.

Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.

Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.

Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

Seperti diketahui jantung mempunyai dua pacu jantung yang bekerja otomatis
dan sinkron satu terdapat pada dinding serambi kiri dan satu lagi terdapat
pada perbatasan serambi dan bilik jantung. Normal jantung dipacu dengan irama  normal 70-80 x/menit

Gejala:
Gejala irama serambi jantung(fibrilasi atrium) tergantung secara luas pada
bagaimana detak bilik(ventrikel) jantung.
Kecepatan detak bilik jantung kurang
dari 120 detak per menit mungkin tidak menampakkan gejala. Kecepatan lebih dari itu menimbulkan palpitasi (jantung berdebar-debar) yang tidak enak atau dada terasa tidak nyaman.
Penderita Gangguan irama serambi jantung (fibrilasi
atrium) mungkin menyadari iramanya tidak beraturan.

Berkurangnya kemampuan jantung memompa dapat membuat penderita merasa lemah,
pingsan, dan bernapas pendek. Beberapa penderita khususnya yang lebih tua
berkembang menjadi gagal jantung, nyeri dada, dan syok.

Jika terdapat gangguan pada pacu jantung di serambi jantung maka akan timbul pacu jantung otomatis yang memacu serambi jantung lebih dari 300 kali sehingga sebagai akibatnya serambi jantung tidak efektif lagi memompakan darah  ke dalam bilik jantung dan jantung kurang efisien memompakan darah. Darah yang  tertahan di serambi jantung ini alirannya lambat dan mudah terjadi bekuan darah. Bekuan darah yang terbentuk dalam serambi jantung sewaktu-waktu dapat lepas dan jika gumpalan darah, menyumbat aliran darah ke-otak dapat terjadi stroke.
Stroke pada gangguan irama jantung, timbul sebagai akibat gumpalan darah, sedangkan stroke pada hipertensi umumnya disebabkan oleh pecahnya atau
tersumbatnya pembuluh darah di otak.

Pada gangguan irama jantung serambi tidak langsung mematikan tetapi gangguan irama jantung pada bilik jantung umumnya langsung mematikan.

No comments:

Post a Comment