Istirahat sangat identik dengan tidur. Ternyata tidur sangat besar fungsinya. Tidur sebetulnya tidak tergantikan, namun karena aktivitas padat seringkali waktu tidur yang berkualitas sulit didapatkan. Tubuh sangat tergantung pada jadwal tidur yang regular. Jadi, cobalah untuk tidur dan bangun di saat yang sama setiap hari. Hal ini berarti kita tidak boleh membiarkan diri tidur hingga siang hari di akhir minggu atau saat libur.
Tubuh manusia memerlukan istirahat harian. Hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur akan menimbulkan dampak negatif, termasuk meningkatnya risiko diabetes, kegemukan, kelesuan di sekolah, kecelakaan lalulintas, cedera dan kematian, bahkan kelainan jiwa. Jam kerja pilot, petugas pengatur penerbangan dan dokter jaga diatur ketat, dengan membuat jadwal kerja dan istirahat yang terperinci. Dahulu kala, ketika belum ada lampu listrik, orang akan secara otomatis tidur jika hari telah gelap dan bangun ketika telah terang.
Tidur terdiri dari dari 2 fase yaitu,
1.Fase REM (Rapid Eye Movement)
Meliputi 20-25% dari seluruh waktu tidur
Pada fase keadaan dimana seseorang masuk ke dalam mimpi, yang selama satu siklus tidur akan mengalami 4-6 kali mimpi, yang mungkin akan diingat atau tidak saat terbangun keesokan harinya. Pada fase ini, semua kemampuan gerak otot hilang sama sekali. Kemudian fase akan kembali ke N2 dan berulang-ulang.
2. Fase REM (Rapid Eye Movement)
Fase ini terbagi dalam 3 keadaan, yaitu:
- Keadaan N1, adalah sekitar 5% dari seluruh waktu tidur
Keadaan dimana orang mulai merasa mengantuk, perlahan-lahan mulai tertidur akan tetapi masih sangat mudah terbangun atau masih merasa mendengar pembicaraan orang di sekitarnya atau suara radio atau TV yang menyala.
Tak lama kemudian tidur akan masuk
- Keadaan N2, adalah paling banyak di antara fase-fase lainnya yaitu 50% dari seluruh waktu tidur.
Pada keadaan ini masih bisa dapat dibangunkan dengan sentuhan atau panggilan yang berulang-ulang, meskipun benar-benar sudah dalam keadaan tidur.
- Keadaan N3, adalah keadaan 20-25% dari ke seluruhan waktu tidur.
Kurang-lebih sepuluh menit dari fase N2, maka akan sulit sekali untuk dibangunkan. Inilah keadaan tidur paling dalam, tanpa mimpi dan akan timbul disorientasi atau kebingungan saat terbangun.
Penelitian yang dilakukan di laboratorium perihal tidur menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam kebutuhan akan tidur. Orang dewasa membutuhkan tidur selama 6-9 jam per malam. Tidur yang cukup ditandai oleh perasaan segar dan siaga sepanjang hari tanpa rasa mengantuk atau lesu.
Mereka yang bertahan terjaga (tidak tidur) selama 17-19 jam akan memiliki tingkat performa yang sebanding dengan orang yang mabuk.
Kesimpulannya adalah bahwa tidur merupakan salah satu kebutuhan biologis yang harus dipenuhi oleh setiap orang selain makan dan bernapas. Sebagian besar waktu hidup seseorang dihabiskan dengan tidur. Bayangkan saja, untuk orang dewasa muda yang usianya berkisar 20-30 tahun, kebutuhan tidur yang harus dipenuhi berkisar 8,5 - 9,25 jam per harinya. Artinya, dari 24 jam sehari sekitar 1/3 hari dihabiskan untuk tidur.
Dalam dunia modern ini kita cenderung tergoda untuk bekerja melebihi takaran sehat. Penemuan ilmiah yang menyatakan bahwa tubuh bekerja dengan siklus 24 jam per hari dengan melepaskan hormon tertentu pada waktu yang tertentu sepanjang hari, mendukung pernyataan Mrs.E.White: “Tidur sebelum tengah malam lebih bermanfaat daripada setelahnya. Tidur nyenyak dua jam sebelum jam 12 tengah malam lebih berharga dari empat jam setelah jam 12 malam.”—Ellen G. White, Manuscript Releases,vol. 7, hlm. 224.
Tidur adalah pemberian Allah yang luar bisa bagi manusia, gunakan waktu tidur dengan sebaik-baiknya, untuk menikmati istirahat harian yang sudah diciptakan bagi manusia.
No comments:
Post a Comment