Wednesday, May 12, 2010

Overtime/Lembur Meningkatkan Resiko Penyakit Jantung

Baru-baru ini di Inggris dilakukan sebuah riset terhadap 6.000 pekerja sipil di Inggris orang-orang yang gila bekerja atau orang yang sering bekerja lembur dengan menghabiskan waktu 10 hingga 11 jam sehari. Hasilnya adalah mereka berisiko lebih tinggi mengalami sakit jantung.

European Heart Journal edisi online mempublikasikan kesimpulan dari hasil analisa bahwa mereka yang menambah waktu tiga hingga empat jam sehari untuk bekerja lembur berisiko 60 persen lebih tinggi menderita sakit jantung. Angka ini muncul setelah memperhitungkan berbagai risiko penyakit, termasuk kebiasaan merokok.

Dari data studi terungkap, ada 369 kasus kematian responden akibat penyakit jantung. Mereka meninggal akibat mengalami serangan jantung ataupun angina pectoris. Jumlah waktu yang dihabiskan saat lembur pun memiliki kaitan erat dalam banyak kasus.

Mengapa hal ini bisa terjadi karena erat sekali hubungannya dengan mereka yang sering bekerja lembur hanya memiliki sedikit waktu untuk berolahraga, relaksasi, ataupun melepas lelah.

Para pekerja yang suka lembur adalah orang-arang lebih mementingkan karier, makanya dia gunakan waktu lebih banyak untuk lembur. Orang-orang yang suka lembur adalah mereka yang memiliki tipe kepribadian "tipe A" dengan ciri-ciri agresif, ambisius, dan pemarah. Karena, menggunakan waktu lebih banyak untuk lembur dan bekerja keras biasnya akan lebih rentan terhadap stres, rasa cemas, dan depresi.

Berdasarkan temuan para ahli akhirnya kahirnya mereka membawa sebuah pesan yaitu pentingnya keseimbangan antara hidup dan pekerjaan bagi kesehatan.

Gunakan waktu istirahat, tidur harian pemberian sang pencipta dengan sebaik-baiknya. Karena Dia ciptakan malam untuk beristirahat agar kita dapt untuk mempersiapkan diri dengan tenaga maksimal pada esok hari.
Keseimbangan antara bekerja dan istirahat tidur sangat diperlukan!

BACA ARTIKEL LAINNYA:

No comments:

Post a Comment